Lama.
Sudah terlalu lama
aku di perhentian ini.
Entah apa yang aku
tunggu.
Berteleku. Mengimbas
memori-memori lalu.
Ada air mata yang
masih bersisa.
Ku kesat.
Lemahnya.
Berusaha mencari
kekuatan.
Yang-hilang.
Mana perginya?
Lesap.
………………..
Bonda bilang,
"Hati
yang baik adalah hati yang sentiasa berhubung dengan Allah".
Manik-manik
jernih mengalir.
Kekuatan
yang dulu pernah terwujud.
Ku
kumpul.
Pada
hakikatnya, kita tak selalu kuat.
Kita
cuma memilih tidak terlihat lemah dimata manusia.
Sedang
dihadapan Allah, tanpa segan silu, kita mengaku bahawa kita sudah sangat tidak
mampu.
Dengan
linangan air mata dan rintihan tanpa suara.
Dan
sekiranya manusia tahu, apa yang kita lalui.
Mereka
justeru akan mengerti, mengapa kita begini.
Lalu,
mereka akan mensyukuri apa yang mereka miliki. Pasti.
Percayalah,
aturan Allah itu baik dan membaikkan.
"Dan
aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadaMu, ya Tuhanku" [Maryam:4]
Redhalah
dengan ketentuan.
Syukurlah
dengan pemberian.
Sabarlah
dengan ujian.
Tetaplah
dalam pengharapan.
Sungguh,
Allah Maha Pengasih dan Penyayang.
Allah
Ta’ala is never blind to our tears, never deaf to our prayers, and never silent
to our pain. He sees, He hears, and He is never too far.
Pujuklah
hati kita dengan kalam-kalam indahNya.
Karena.
Seindah
mana lagu tercipta.
Sehalus
mana pujukan manusia tentang cinta.
Takkan
menyamai sempurna seruan ayat-ayat cinta dariNya.
Selalu
saja mendamaikan hati yang biasa dengan luar biasa caranya.
Teruslah
melangkah.
Biar
payah.
Karena.
Ini-
Lah.
Jejak-jejak
Ke Syurga.
…………………..
Salam
Cinta. :')